BAB 1
KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN
Ø Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran
Macam-macam kebutuhan, dibedakan menjadi :
Berdasarkan tingkat
Intensitasnya
† Kebutuhan Primer
Kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang
paling utama yang harus di
penuhi. Kebutuhan primer terkait
dengan keberlangsungan hidup
manusia. Apabila kebutuhan ini
tidak terpenuhi dengan baik, maka
keberlangsungan hidup manusia
dapat terancam.
Contohnya adalah : ◊ Pakaian
◊ Kebutuhan makanan dan
minuman
◊ Rumah / tempat tinggal
† Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan yang
bersifat melengkapi
kebutuhan primer, sehingga
kebutuhan ini biasa disebut juga sebagai
kebutuhan pelengkap, kebutuhan ini
dipenuhi setelah kebutuhan
primer terpenuhi.
Contohnya adalah : ◊ Mobil
◊ Komputer
◊ Handphone (HP)
† Kebutuhan Tersier
Kebutuhan Tersier adalah kebutuhan yang
bersifat mewah.
Berdasarkan tingkat intensitasnya,
kebutuhan ini dipenuhi setelah
kebutuhan Primer dan Sekunder
terpenuhi. Kebutuhan ini dipenuhi
dalam rangka meningkatkan status sosial
seseorang.
Contohnya adalah : ◊ Emas
◊ Rumah Istana
◊ Gaun Mewah
Berdasarkan sifatnya
† Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan
fisik atau jasmani kita.
Contohnya adalah : ◊ Tidur yang cukup
◊ Berolahraga
◊ Makan dan minum
† Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan rohani kita.
Contohnya adalah :◊ Sholat di Masjid
◊ Mengaji
◊ Mendengarkan ceramah
agama
Berdasarkan subjek
yang membutuhkan nya
† Kebutuhan Individual atau Perorangan
Kebutuhan Individual atau Perorangan
adalah yang ditunjukkan pada
individual atau perorangan.
Kebutuhan individual biasanya
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan
dan selera seseorang. Hal inilah
yang kemudian menyebabkan setiap
individu memiliki kebutuhan
yang berbeda.
Contohnya adalah: ◊ Seorang pekerja
bangunan lebih membutuhkan
sekop dan alat pengaduk semen.
◊ Seorang petugas pembersih jalan
membutuhkan sapu
lidi.
◊ Seorang pelukis membutuhkan catair dan
kuas.
† Kebutuhan Sosial dan Kolektif
Kebutuhan Sosial dan Kolektif adalah
kebutuhan yang dapat
dimanfaatkan oleh orang banyak
secara bersama-sama.
Contohnya adalah: ◊ Bandara , Terminal,
Pelabuhan, Stasiun.
◊ Tempat Pariwisata
◊ Sekolah
Berdasarkan waktu
pemenuhannya
† Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang
harus segera dipenuhi.
Kebutuhan ini tidak dapat ditunda
pemenuhannya.
Contohnya adalah: ◊ minum bagi orang yang
haus
◊ buku bagi anak pelajar
◊ jilbab bagi orang Islam
† Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang dapat
ditunda pemenuhannya.
Contohnya adalah: ◊ TV
◊ Motor
◊ Mobil
Hal-hal yang mempengaruhi
kebutuhan seseorang diantaranya adalah:
∞ Keadaan alam
(Lingkungan)
Alam atau lingkungan dapat menyebabkan
perbedaan kebutuhan.
Orang yang tinggal di daerah yang
beriklim dingin cenderung
mengenakan pakaian yang
tebal. Orang yang tinggal di daerah yang
beriklim panas cenderung mengenakan pakaian
yang tipis.
Contohnya adalah: ◊ memakai payung pada
waktu hujan
◊ mengenakan mukenah pada
waktu shalat
◊ memakai sandal ketika
keluar dari rumah
∞ Peradaban
Semakin maju peradaban, maka kebutuhan
manusia pun akan semakin
bertambah. Komputer pada zaman dahulu
besarnya adalah sebesar satu
sisi dinding sekolah, tetapi dengan
semakin majunya peradaban, maka
komputer telah menjadi kebutuhan bagi
orang banyak terutama bagi
pengusaha karena komputer pada zaman
sekarang telah berubah
menjadi kecil bahkan ada yang bisa
dibawa kemana-mana.
∞ Agama
Perbedaan agama yang dianut menyebabkan
berbeda pula jenis
kebutuhannya. Penganut agama Islam
membutuhkan Mushaf Al-Quran
sebagai sarana ibadah, sedangkan
agama Hindu membutuhkan Alkitab
sebagai sarana ibadah.
∞ Adat Istiadat
Adat Istiadat atau tradisi yang belaku di
dalam masyarakat juga
berpengaruh dalam proses pemenuhan
kebutuhan. Orang Palembang
banyak menggunakan batik dan tarian adat dalam
upacaranya.
Dalam memenuhi kebutuhan,
dibutuhkanlah benda yang berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan. Barang
tersebut dapat berupa barang atau jasa. Benda pemuas kebutuhan tersebut dapat
dikelompokkan sbb:
∞Berdasarkan Ada
Tidaknya Pengorbanan dalam Mendapatkan
» Benda Ekonomi
Benda ekonomi adalah benda yang
jumlahnya terbatas, sehingga
memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya.
» Benda Bebas
Benda bebas adalah benda yang telah
tersedia di alam dalam jumlah
yang tidak terbatas, sehingga tidak
memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya.
Contohnya adalah: ◊ Hutan
◊ Angin
◊ Air
∞Berdasarkan Kegunaan
dan Tujuan
» Benda Konsumsi
Benda konsumsi adalah
benda yang dapat digunakan secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan.
Contohnya adalah: ◊ roti
◊ pakaian
◊ tas
» Benda Produksi
Benda produksi adalah benda yang digunakan
dalam proses produksi.
Contohnya adalah: ◊ sepeda
◊ perhiasan
◊ kompor
∞Berdasarkan Proses
Pembuatannya
» Bahan Mentah
Bahan mentah adalah benda yang belum
mengalami pengolahan,
seperti daging, uang, dan tanah
liat.
» Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang
sudah mengalami
pengolahan, tetapi belum menjadi
barang yang siap pakai.
Misalnya
» Barang jadi
Barang jadi adalah barang yang telah
mengalami pengolahan dan
telah menjadi barang siap pakai.
Misalnya lemari, burger, saos
sambal dan kecap.
∞Berdasarkan hubungannya
dengan benda lain
» Benda Komplementer
Benda komplementer adalah benda yang
bertambah kegunaannya
apabila digunakan bersama-sama
dengan benda lain. Benda
komplementer merupakan benda yang
bersifat saling melengkapi.
Contohnya adalah: ◊ kaos kaki dengan sepatu
◊ baju dengan celana
◊ sendok dengan garfu
» Benda Substitusi
Benda substitusi adalah benda yang dalam
penggunaannya dapat
saling menggantikan, karena
memiliki fungsi yang sama.
Contohnya adalah: ◊ sandal dan sepatu
◊ sendok dan garfu
◊ kendaraan pribadi dan kendaraan umum
Benda
memiliki beberapa kegunaan. Kegunaan benda dapat dibedakan menjadi:
* Kegunaan Bentuk (form utility)
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila mengalami
perubahan bentuk. Rotan akan bertambah
kegunaannya apabila telah
dibentuk menjadi kursi dan ranjang
tempat tidur.
* Kegunaan Tempat (place utility)
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila mengalami
perpindahan tempat. Rotan di hutan
dipindahkan ke kota akan berubah
menjadi barang-barang yang akan lebih
berharga.
* Kegunaan Waktu (time utility)
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila digunakan pada
waktu
yang tepat. Misalnya payung ketika panas, minum ketika haus,
dan
handuk ketika mandi.
* Kegunaan Kepemilikan (ownershiputility)
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila telah dimiliki.
Handphone baru bisa dimiliki jika kita membelinya.
Ø Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu kondisi dimana
sumber daya yang ada tidak mencukupi untuk memuaskan kebutuhan manusia. Hal ini
disebabkan sumber daya yang tersedia jumlahnya terbatas, sedangkan kebutuhan
manusia yang harus dipenuhi jumlahnya tidak terbatas, sehingga masalah ekonomi
yang muncul adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
* Kelangkaan dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut :
»
terbatasnya jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
»
banyaknya sumber daya alam yang rusak akibat ulah tangan manusia
»
terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang
ada
» lebih cepatnya peningkatan jumlah kebutuhan manusia
dibandingkan
dengan kemampuan manusia untuk
menyediakan alat pemuas
kebutuhan.
* Biaya adalah semua hal
yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu
dalam mencapai tujuan.
Biaya
dibagi menjadi dua kategori , yaitu:
»Biaya ekspisit adalah biaya yang secara
langsung dikeluarkan
seseorang.
» Biaya implisit adalah biaya yang secara tidak
langsung dikeluarkan
oleh seseorang. Biaya implisit sering
disebut sebagai biaya peluang
(opportunity
cost), yang berarti nilai kesempatan yang hilang akibat
alternatif kegiatan lain.
* Laba akuntansi adalah
pendapatan dikurangi dengan biaya eksplisit.
Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi. Laba ekonomi adalah
pendapatan dikurangi dengan biaya
eksplisit dan biaya emplisit.
* Kurva batas
kemungkinan produksi (production
possibility frontier
curve) adalah kurva yang menggambarkan kombinasi produksi dua
buah
barang yang dapat dihasilkan dengan sumber daya yang tersedia.
BAB 2
PERMASALAHAN EKONOMI
Ø Permasalahan
Ekonomi
Ada tiga pertanyaan
yang menjadi masalah pokok ekonomi. Ketiga pertanyaan
tersebut adalah :
1. Barang dan jasa apa yang akan
diproduksi dan berapa jumlahnya?
2. Bagaimana memproduksi barang dan
jasa tersebut?
3. Untuk siapa barang dan jasa
tersebut diproduksi?
Terkait
dengan pertanyaan pertama, masalah yang muncul adalah terkait dengan
jenis barang dan jasa apa yang harus
diproduksi, berapa jumlah barang dan jasa
yang harus diproduksi, dan kapan barang dan
jasa tersebut akan diproduksi.
Pertanyaan pertama ini merupakan
akibat langsung dari keterbatasan sumber daya
yang tersedia, sehingga tidak cukup
untuk memproduksi semua barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat.
Terkait dengan pertanyaan kedua, permasalahan yang muncul adalah terkait
dengan teknologi atau mode produksi
yang akan digunakan dan cara
mengombinasikan faktor-faktor produsi
yang ada secara efektif.
Terkait dengan
pertanyaan ketiga,permasalahan yang muncul adalah terkait dengan
pihak yang akan menikmatidan
memperoleh manfaat dari barang dan jasa tersebut
serta bagaimana cara mendistribusikan barang dan jasa
tersebut.
Ø Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah
perpaduan dari aturan-aturanatau cara-cara yang merupakan
satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian.
Sistem ekonomi terdiri
dari :
» Sistem ekonomi tradisional
» Sistem ekonomi komando
» Sistem ekonomi pasar
» Sistem ekonomi campuran
Sistem
ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional dengan
mengandalkan alam dan tenaga kerja.
*Ciri-ciri sistem ekonomi
tradisional adalah sebagai berikut :
-
Teknik produksi dipelajari secara turun-menurun dan bersifat sederhana
-
Penggunaan modal yang relatif masih sedikit
-
Pertukaran masih dilakukan dengan sistem barter
-
Belum mengenal pembagian kerja
-
Masih terikat dengan tradisi
-
Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
*Kebaikan
sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut :
-
jarang terjadi gejolak eonomi
- jarang terjadi persaingan tidak sehat
-
pembagian pendapatan yang relatif merata.
*
Keburukan sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut :
-
produktivitas rendah
- produksi hanya untuk kebutuhan sendiri dan
keluarga.
Sistem ekonomi komando
atau sistem ekonomi perencanaan adalah sistem ekonomi
dimana pemerintah memiliki peranan
dan pengaruh yang sangat dominan dalam
kegiatan ekonomi.
* Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah
sebagai berikut :
- semua alat dan sumber daya
produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara
sehingga hak milik perorangan
hampir tidak ada (tidak diakui).
- semua faktor produksi adalah
milik pemerintah sehingga hak individu tidak
diakui.
- kebijakan perekonomian diatur
sepenuhnya oleh pemerintah.
* Kebaikan sistem ekonomi komando adalah sebagai
berikut :
- mudah mengendalikan gejolak
ekonomi, seperti inflasi dan pengangguran.
- pemerintah relatif mudah dalam mengendalikan
pasar barang dan jasa dalam
negeri.
- pemerintah relatif mudah dalam
melakukan distribusi pendapatan.
- jarang terjadi krisis ekonomi.
* Keburukan sistem ekonomi komando adalah
sebagai berikut :
- inisiatif individu kurang
berkembang karena semua kegiatan ekonomi diatur
oleh pemerintah.
- sering terjadi monopoli yang
merugikan masyarakat.
- tidak adanya kebebasan dalam
hak pemilikan akan sumber daya.
Sistem ekonomi pasar
adalah sistem ekonomi dimana pihak swasta memiliki
peranan dan pengaruh yang sangat
dominan dalam kegiatan ekonomi.
* Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah
sebagai berikut :
- semua sumber produksi menjadi
milik masyarakat.
- pemerintah tidak ikut campur
tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
- masyarakat menjadi dua kelompok,
yaitu majikan (pemberi kerja dan pemilik
modal), dan buruh (tenaga
kerja).
- adanya persaingan dalam kegiatan
ekonomi.
- kegiatan ekonomi dilakukan atas
dasar pencarian keuntungan.
- kegiatan ekonomi selalu
mempertimbangkan keadaan pasar.
* Kebaikan sistem ekonomi pasar adalah
sebagai berikut :
- menumbuhkan inisiatif dan sifat
kreatif masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
- setiap individu memiliki
kebebasan dalam memiliki sumber daya produksi.
- persaingan menimbulkan kemajuan
dibidang ekonomi, karena setiap individu
terdorong untuk menjadi yang
terbaik.
- kegiatan produksi menghailkan
barang-barang yang berkualitas tinggi.
- efisiensi dan efektivitas yang
tinggi dalam kegiatan ekonomi, karena kegiatan
ekonomi didasarkan atas
pencarian keuntungan.
* Keburukan sistem ekonomi pasar adalah sebagai
berikut :
- pemerintah sulit melakukan
pemerataan pendapatan.
- adanya eksploitasi tenaga kerja
oleh pemilik modal.
- sering muncul monopoli oleh
pemilik modal besar yang merugikan masyarakat.
- relatif sering terjadi gejolak
dalam perekonomian.
Sistem ekonomi
campuran adalah sistem ekonomi yang merupakan perpaduan
antara sistem ekonomi komando dan
sistem ekonomi pasar, dimana pemerintah dan
swasta memiliki peranan yang sama
dalam kegiatan ekonomi serta saling
berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi.
* Kebaikan sistem ekonomi campuran adalah
kegiatan ekonomi yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh pemerintah. Tujuan pemerintah dalam
campur tangan ini adalah agar
perekonomian tidak lepas kendali sama sekali dan
tidak hanya menguntungkan pemilik
modal besar.
* Keburukan sistem ekonomi campuran
adalah sulitnya untuk menentukan
kegiatan ekonomi mana yang harus
dilakukan oleh pemerintah dan mana yang
harus dilakukan oleh pihak
swasta.
BAB 3
KONSUMEN DAN PRODUSEN
Ø Perilaku
Konsumen
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang
bertujuan mengurangi atau menghabiskan
faedah suatu barang atau jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan.
* Ciri-ciri benda konsumsi adalah sebagai
berikut:
- merupakan benda ekonomi atau
benda yang untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan.
- ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
- manfaat, nilai ataupun volume
benda yang digunakan akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
Nilai barang atau jasa
adalah nilai yang dimiliki oleh suatu barang atau jasa karena
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Nilai barang atau jasa dibagi
menjadi:
» Nilai Pakai adalah
nilai suatu barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut
dapat di pakai untuk memenuhi
kebutuhan. Nilai pakai di bagi menjadi nilai pakai
objektif dan nilai pakai subjektif.
◊ Nilai
pakai objektif adalah nilai yang di berikan oleh umum atau masyarakat
terhadap suatu barang atau jasa
karena kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan hidup pada umumya.
◊ Nilai pakai subjektif
adalah nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu
barang atau jasa karena
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan orang
tersebut.
» Nilai tukar
adalah nilai yang di berikan pada suatu benda karena kemampuan
barang tersebut untuk dipertukarkan
dengan benda lainnya. Nilai tukar di bagi
menjadi nilai tukar objektif dan nilai tukar subjektif.
◊
Nilai tukar objektif adalah nilai yang diberikan oleh masyarakat terhadap suatu
barang atau jasa karena benda itu
dapat ditukarkan dengan benda lain.
◊ Nilai tukar subjektif
adalah nilai yang diberikan oleh seseorang atas barang atau
jasa karena benda tersebut dapat
ditukarkan dengan benda lain.
Teori
perilaku konsumen adalah teori yang menjelaskan tentang suatu perilaku
atau cara konsumen dalam memilih
suatu barang atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan maksimum dengan di batasi
oleh pendapatan yang mereka miliki dan
harga barang atau jasa tersebut.
Kepuasan (utilitas) adalah derajat seberapa besar sebuah barang
atau jasa dapat
memuaskan kebutuhan seseorang karena
berkaitan dengan ukuran kepuasan dari
penggunaan barang atau jasa, maka
utilitas sering disebut juga sebagai nilai guna.
Nilai guna terdiri dari nilai guna
total (total utility) dan nilai guna
marginal
(marginal
utility).
» Nilai guna total adalah kepuasan total
yang dinikmati oleh seseorang dalam
mengonsumsi sejumlah barang atau
jasa tertentu secara keseluruhan.
» Nilai guna marginal adalah tambahan
kepuasan yang diperoleh seseorang kwrena
meningkatkan konsumsi mereka
sebesar satu satuan barang atau jasa.
Ada dua pendekatan
yang digunaka n dalam melakukan analisis terhadap perilaku
konsumen, yaitu pendekatan kardinal
dan pendekatan ordinal.
» Pendekatan kardinal
atau yang biasa disebut pendekatan marginal utility adalah
pendekatan yang menggunakan
pendekatan kuatitatif dalam menghitung
kepuasan seseorang di mana kepuasan
seseorang dapat dihitung ke dalam bentuk
angka.
Misalnya, kepuasan si A atas konsumsi barang X
sebesar 100, sedangkan
kepuasan si B sebesar 75.
» Pendekatan kardinal
dapat digambarkan kedalam bentuk grafik nilai guna total dan
grafik
nilai guna marginal.
Perhatikan tabel berikut ini!
Kue yang dimakan
|
Nilai guna total
|
Nilai guna marginal
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
|
0
50
90
120
140
150
150
140
130
|
0
50
40
30
20
10
0
-10
-20
|
Berdasarkan
grafik terlihat bahwa nilai guna total terus naik seiring pertambahan jumlah
konsumsi. Kondisi ini terus terjadi sampai tingkat konsumsi mencapai 5 unit.
Pada tingkat konsumsi sebesar 6 unit, nilai guna total tidak berubah, tetapi
nilai guna total mengalami penurunan pada tingkat konsumsi sebesar 7 unit.
Sedangkan, nilai guna marginal mulai mengalami penurunan sejak tingkat konsumsi
sebesar 2 unit.
Penurunan nilai guna marginal ini sesuai dengan Hukum Gossen I yang menyatakan
bahwa “jika pemenuhan kebutuhan akan
suatu barang dilakukan secara terus-menerus, maka kenikmatan yang diperoleh
pada awalnya akan terus bertambah. Tetapi semakin lama, kenikmatan yang
diperoleh akan terus berkurang sampai akhirnya mencapai batas jenuh.”
Terbatasnya sumber daya menyebabkan pemenuhan kebutuhan akan didasarkan pada
pertimbangan mendesak-tidaknya suatu kebutuhan. Berdasarkan Hukum Gossen II, “konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian
rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan
sama.”
Dengan menggunakan pendekatan kardinal, kepuasan maksimum yang akan dicapai
konsumen secara matematis dapat ditunjukkan dengan persamaan :
Dimana
: MU : Marginal
Utility (Nilai Guna Marginal)
P : Price
(Harga)
x dan y : Jenis
Barang
Pendekatan Ordinal
adalah pendekatan yang menggunakan pendekatan komparatif
dalam menghitung kepuasan seseorang.
Dimana kepuasaan seseorang dapat diketahui
dengan membandingkan kepuasan yang
diperoleh setiap individu. Misalnya, kepuasan
si A atas konsumsi barang X lebih
besar daripada kepuasan si B. Tetapi besarnya
kepuasan si A dan si B tidak
diketahui seberapa besar angkanya.
Namun ada juga kasus dimana kombinasi yang
dihadapi oleh seseorang dapat
memberikan tingkat kepuasan yang
sama. Hal ini biasanya digambarkan kedalam
bentuk kurva indiferensi (indifference curve), yaitu kurva yang
menunjukkan berbagai
titik kombinasi dua barang yang
memberikan kepuasan yang sama.
Kurva indeferensi didasarkan pada
beberapa asumsi berikut ini :
1. Konsumen mempunyai pola preferensi
akan barang-barang konsumsi yang
dinyatakan dalam bentuk peta
indifferensi (indifference map).
2. Konsumen mempunyai pendapatan
tertentu.
3. Konsumen berusaha mendapat
kepuasan maksimal dari barang-barang yang
dikonsumsinya.
4. Kurva indiferensi yang semakin
jauh dari titik nol (origin) menggambarkan
kepuasan yang semakin tinggi.
Kurva indiferensi juga memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Kurva indiferensi memiliki
kemiringan (slope) yang negatif.
2. Kurva indiferensi tidak saling
berpotongan.
3. Kurva indiferensi cembung terhadap
titik nol.
Perhatikan tabel berikut :
Cendol (gelas)
|
Serabi (buah)
|
Titik kepuasan
|
6
4
2
1
|
1
2
4
6
|
A
B
C
D
|
Tabel di atas menunjukkan berbagai
kombinasi konsumsi yang dapat memberikan
kepuasan yag sam. Untuk
memperjelas, perhatikan kurva indiferensi berikut!
Tetapi, apabila ia lebih menyukai
serabi daripada es cendol, maka ia akan lebih banyak
mengonsumsi serabi daripada es cendol.
Sehingga kombinasi konsumsi yang yang dapat
dipilihnya adalah C atau D. Namun,
apabila prefensi akan konsumsi kedua barang tersebut
sama, maka ia dapat mengonsumsi kedua
barang tersebut dalam jumlah yang sama.
Sehingga kombinasi konsumsi yang dapat
dipilihnya adalah B.
Perhatikan kurva di atas! Untuk
mengubah pola konsumsi dari titik C ke titik D, konsumen
harus mengurangi 1 gelas cendol untuk
mendapatkan 2 buah serabi. Hal ini dikenal dengan
istilah MRS (Marginal Rate of Substitution).
Produksi adalah kegiatan menambah faedah
atau kegunaan dari suatu barang yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Produksi dapat dibedakan
menjadi produksi barang atau produksi jasa.
Faktor produksi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa.
Faktor produksi terdiri dari
alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian.
» Faktor produksi alam (natural resources) adalah semua kekayaan
yang terdapat
yang terdapat di alam,
yang dapat digunakan dalam proses produksi. Misalnya
adalah tanah, udara, air,
sinar matahari, dan barang tambang.
» Faktor produksi tenaga
kerja (labor) adalah faktor produksi
insani yang secara
langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi.
Faktor produksi tenaga
kerja (labor) dapat dibedakan
berdasarkan kualitas tenaga
kerja dan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitas tenaga kerjanya, tenaga kerja dibagi
menjadi tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja terampil (terlatih), dan tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak
terlatih. Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi
tenaga kerja rohani dan tenaga
kerja jasmani.
» Faktor produksi modal (capital) adalah benda-benda hasil
produksi yang digunakan
untuk proses produksi
barang dan jasa lain. Faktor produksi modal dapat dibedakan
berdasarkan sumbernya (modal
sendiri dan modal asing), bentuknya (modal konkret
dan modal abstrak), dasar
pemilikannya (modal individu dan modal masyarakat),
dan sifatnya (modal tetap
dan modal lancar).
» Faktor produksi keahlian/kewirausahaan
(skill/entrepreneurship) adalah keahlian
atau keterampilan yang
digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan
mengelola faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
» Fungsi produksi adalah
fungsi yang menunjukkan hubungan antara input dan output
yang dapat dihasilkan oleh
kombinasi input tersebut. Secara matematis, fungsi
produksi dapat ditulis
sebagai berikut.
Q
= f (C, L, R, T)
Di mana :
Q = jumlah barang yang
dihasilkan (quantity)
f =
simbol persamaan fungsional (function)
C = modal (capital)
L = tenaga kerja (labour)
R = bahan baku (raw material)
T = teknologi (technology)
Fungsi produksi tersebut
mengandung arti bahwa output merupakan fungsi dari
input. Di mana abtara
output dan input terdapat hubungan yang positif, yang berarti
semakin banyak input yang
digunakan, maka semakin banyak output yang
dihasilkan. Output akan
berubah secara proposional sesuai dengan besar kecilnya
perubahan input.
Faktor produksi dapat dibedakan menjadi
faktor produksi tetap dan faktor produksi
variabel.
» Faktor produksi tetap
adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah dalam jangka
pendek. Misalnya, sulit
untuk mengubah faktor produksi berupa gedung dalam
jangka pendek, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.
» Faktor produksi
variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat
dalam jangka pendek. Misalnya,
perusahaan dapat dengan mudah menambah
jumlah tenaga kerja
dalam jangka pendek sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kurva isokuan adalah kurva yang
memperlihatkan semua kombinasi input yang
akan menghasilkan jumlah
output yang sama. Perhatikan tabel berikut ini!
Kombinasi
|
Modal (Mesin)
|
Tenaga Kerja
|
Output (Unit)
|
A
B
C
D
|
1
4
2
8
|
8
2
4
1
|
100
100
100
100
|
Apabila tabel tersebut
diubah kedalam bentuk grafik, maka akan diperoleh kurva
isokuan seperti berikut.
Penambahan faktor produksi dapat
dilakukan dengan menambah jumlah faktor
produksi (ekstensifikasi) dan
meningkatkan produktivitas faktor produksi yang ada
(intensifikasi). Dalam
melakukan kedua hal tersebut, yang penting untuk
memperhatikan adalah faktor
keterbatasan faktor produksi dan besar-kecilnya
pengaruh penambahan input
terhadap output.
Produk total (total product) adalah jumlah output yang dihasilkan selama periode
waktu tertentu. Produk
marjinal (marginal product) adalah
pertambahan output yang
di hasilkan dari pertambahan
satu unit faktor produksi riabel. Produk rata-rata
(average product) adalah hasil bagi produk total dengan jumlah
faktor produksi
variabel yang digunakan
untuk memproduksi.
Hukum produk marjinal yang semakin
menurun (The law of diminishing marginal
return) menyatakan bahwa
apabila faktor produksi terus ditambah, hasil
produksi
akan meningkat sampai pada
titik tertentu, namun kemudian pertambahan tersebut
semakin menurun.
Ada tiga tahap dalam kegiatan produksi.
Tahap pertama, terjadi peningkatan produk
rata-rata input variabel.
Tahap kedua, terjadi penurunan produk rata-rata input
variabel dan produk marginal
input variabel. Tahap ketiga, terjadi penurunan total
produk input variabel. Produk
majinal input variabel relatif menurun.
Pada tahap ini
tidak rasionallah produssen melakukan produksi.
Cilcular flow diagram adalah
diagram yang menunjukan interaksi antarpelaku
ekonomi dalam menjalankan
kegiatan perekonomian. Pelaku ekonomi terdiri dari
rumah tangga (household), perusahaan (firm), pemerintah (government), dan
masyarakat luar negeri (foreign). Di samping adalah cilcular flow diagram antara
rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan mayarakat luar negeri.
Konsumen memiliki beberapa peran, yakni
menciptakan permintaan barang dan jasa,
mempelancar arus barang dan jasa,
membayar pajak, dan menyediakan faktor
produksi.
Produsen memiliki beberapa peran, yakni
memproduksi barang dan jasa, menjaga
kontinuitas perusahaan,
nencari laba, membayar pajak, menciptakan lapangan kerja,
dan menyediakan barang dan
jasa untuk kesejahteraan masyarakaat.
BAB 4
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA
KESEIMBANGAN
Ø PERMINTAAN
Permintaan (demand) adalah keinginan yang disertai
kemampuan untuk membeli
barang dan jasa pada tingkat harga
dan waktu tertentu.
Hukum permintaan
adalah berbunyi : apabila harga suatu
barang atau jasa
meningkat, maka permintaanya akan
turun dan apabila harganya turun, maka
permintaannya akan naik dan (ceteris
paribus). Dengan kata lain, antara harga dan
jumlah permintaan terdapat hubungan
yang negatif.
Tabel permintaan
adalah tabel yang menunjukkan kuantitas suatu barang dan jasa
yang diminta selama periode waktu
tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan
asumsi faktor-faktor yang lain tetap (ceteris paribus). Contohnya adalah
sebagai
berikut :
Harga
|
Jumlah
Permintaan
|
Rp 1.000
Rp 2.000
Rp 3.000
Rp 4.000
Rp 5.000
|
10 kg
20 kg
30 kg
40 kg
50 kg
|
Kurva permintaan adalah garis yang
menhubungkan titik-titik potong antara harga dan
kuantitas yang diminta pada
periode tertentu. Berdasarkan tabel permintaan
sebelumnya, maka kurva
permintaannya adaah sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan adalah sebagai berikut :
1. Harga barang dan jasa
2. Barang substitusi dan barang
komplementer
3. Jumlah dan karakteristik
penduduk
4. Perubahan tradisi, mode, dan
selera masyarakat
5. Perkiraan dan harapan
masyarakat
6. Hari raya keagamaan
7. Kondisi sosial dan ekonomi
Elastisitas permintaan adalah sebuah
ukuran seberapa besar derajat kepekaan
permintaan terhadap perubahan
harga.
Ada beberapa jenis elastisitas
permintaan, yaitu sebagai berikut :
1. Permintaan elastis Artinya, persentase
perubahan permintaan lebih besar
daripada persentase perubahan harga.
2. Permintaan inelastis (. Artinya, persentase
perubahan permintaan lebih
kecil daripada persentase
perubahan harga.
3. Permintaan elastis uniter . Artinya, persentase
perubahan permintaan sama
dengan perubahan harga.
4. Permitaan elastis sempurna . Artinya, pada harga
tetap, kuantitas yang
diminta tak terbatas.
5. Permintaan inelastis
sempurna . Artinya, berapapun
harga berubah,
kuantitas yang diminta
tetap tidak berubah.
Berikut ini adalah beberapa contoh faktor
yang mempengaruhi elastisitas permintaan.
1. Ketersediaan
2. Proporsi pendapatan yang
dibelanjakan untuk suatu barang
3. Kategori barang, kebutuhan
pokok atau kebutuhan mewah
4. Keragaman penggunaan barang
Ø PENAWARAN
Penawaran (supply) adalah kuantitas barang atau
jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selama periode
waktu tertentu.
Hukum penawaran
berbunyi : “apabila harga suatu barang
atau jasa naik, maka
penawarannya akan naik dan apabila
harganya turu, maka penawarannya akan turun
(ceteris paribus)”. Dengan kata
lain, antara harga dan jumlah penawaran terdapat
hubungan yang negatif.
Tabel penawaran adalah
tabel yang menunjukkan kuantitas suatu barang dan jasa yang
ditawarkan selama periode waktu
tertentu pada tingkat harga, dengan asumsi faktor –
faktor yang lainnya konstan.
Contohnya sebagai berikut :
Harga per unit
|
Jumlah penawaran
|
Rp 1.000
Rp 2.000
Rp 3.000
Rp 4.000
Rp 5.000
|
10 unit
20 unit
30 unit
40 unit
50 unit
|
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan
titik-titik potong antara harga
dan jumlah yang ditawarkan.
Berdasarkan tabel penawaran sebelumnya, maka kurva
penawarannya adalah sebagai
berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
adalah sebagai berikut :
1. Harga barang dan jasa
2. Kemajuan teknologi
3. Biaya produksi
4. Persediaan sarana produksi
5. Jumlah produsen
6. Peristiwa alam
7. Ekspektasi produsen
8. Harga barang dan jasa lain
Elastisitas penawaran adalah sebuah
ukuran seberapa besar derajat kepekaan
penawaran terhadap perubahan
harga. Koefisien elastisitas penawaran merupakan
hasil bagi antara persentase
perubahan kuantitas yang ditawarkan dan persentase
perubahan harga. Secara
matematis, definisi tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Dimana :
: koefisien elastisitas
penawaran
: perubahan harga
: perubahan kuantitas
yang ditawarkan
P : harga awal
Q : kuantitas awal yang ditawarkan
Beberapa jenis elastisitas penawaran,
yaitu sebagai berikut :
1. Permintaan elastis Artinya, persentase
perubahan penawaran lebih besar
daripada persentase
perubahan harga.
2. Permintaan inelastis (. Artinya, persentase
perubahan penawaran lebih
kecil daripada persentase
perubahan harga.
3. Permintaan elastis uniter . Artinya, persentase
perubahan penawaran sama
dengan perubahan harga.
4. Permitaan elastis sempurna . Artinya, pada harga
tetap, kuantitas yang
ditawarkan tak terbatas.
5. Permintaan inelastis
sempurna . Artinya, berapapun
harga berubah,
kuantitas yang ditawarkan
tetap tidak berubah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran. Berikut di antaranya.
1. Waktu yang dibutuhkan untuk
berproduksi
2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Tingkat kemudahan produsen
baru untuk memasuki pasar
Ø HARGA
KESEIMBANGAN
Harga Keseimbangan (equilibrium price) adalah titik
pertemuan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran yang
menunjukkan harga kesepakatan penjual
kesepakatan penjual dan pembeli
(harga pasar).
Berdasarkan subjektifitas asumsi
tersebut, penjual dan pembeli digolongkan dalam
beberapa golongan sebagai berikut :
»
Pembeli Marjinal (Marginal Buyers)
Pembeli marjinal adalah pembeli yang harga
taksirannya sama dengan harga pasar.
» Pembeli Supermarjinal (Supermarginal Buyers)
Pembeli supermarjinal adalah pembeli yang
harga taksirannya diatas harga pasar,
sehingga ketika transaksi terjadi,
ia menilai memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang dianggap oleh pembeli
supermarjinal disebut “premi konsumen”.
» Pembeli Submarginal (Submarginal Buyers)
Pembeli submarginal adalah pembeli yang
harga taksirannya dibawah harga pasar.
Ketika terjadi transaks, maka
pembeli submarjinal dianggap membeli pada harga
yang terlalu mahal.
» Penjual Marjinal (Marginal Sellers)
Penjual marjinal adalah penjual yang harga
taksirannya sama dengan harga pasar.
Harga taksiran berupa harga pokok,
sehingga jika ingin keuntungan harus menunggu
harga naik.
» Penjual Supermarjinal (Supermarginal Sellers)
Penjual supermarjinal adalah
penjual yang harga pokoknya dibawah harga pasar,
sehingga pada saat terjadi transaksi, penjual
sudah memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh penjual
supermarginal disebut dengan “premi
produsen”.
» Penjual Submarginal (Submarginal Sellers)
Penjual submarjinal adalah penjual yang harga
pokoknya diatas harga pasar.
Untuk menjual barangnya, mereka
menunggu harga naik agar tidak memperoleh
kerugian.
BAB 5
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR
PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Ø PENGERTIAN
PASAR
Pasar dalam arti sempit adalah
tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli
barang dan jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang
menyebabkan transaksi dapat dilakukan dilakukan tanpa mempertemukan penjual dan
pembeli secara langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti lua, yaitu
proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar.
Contoh pasar dalam arti luas yaitu pasar saham, pasar uang, penjualan via
internet dan surat kabar yang dilanjutkan dengan interaksi melalui telepon.
Ø STRUKTUR
PASAR
Stuktur pasar diartikan sebagai
semua hal yang menentukan tingkah-laku perusahaan yang bermain didalam pasar
seperti harga barang, jumlah, dan jenis produksi.
Pasar dalam stuktur pasarnya secara
garis besar dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu pasar persaingan
sempurna, dan pasar persaingan tidak sempurna yang terbagi menjadi pasar
monopoli, duopoli, oligopoli, dan monopolistik.
Ø Pasar Persaingan
Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar
dimana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang berinteraksi murni
tanpa ada kekuatan yang mempengaruhinya dari penjual maupun pembeli.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
a. Terdapat banyak penjual dan pembeli
Penjual dan pembeli di pasar
persaingan sempurna biasanya bukan perusahaan
besar yang dengan kekuatannya dapat
mempengaruhi dan menguasai pasar.
1) Barang yang dijual bersifat
homogen dan tidak dapat didefinisikan.
2) Penjual maupun pembeli bebas
keluar masuk pasar.
3) Informasi pasar dapat diketahui
dengan mudah oleh semua pihak.
4) Terdapat kebebasan mengambil
keputusan.
Laba Maksimum Perusahaan dalam Pasar
Persaingan Sempurna
Elemen dari laba adalah penerimaan
dan biaya. Total biaya atau total cost (TC)
yang jumlahnya sama dengan total penerimaan atau total resume (TR) akan menghasilkan titik input atau orang sering
menyebutnya dengan tidak untung dan tidak rugi.
a. Penerimaan Total
Penerimaan Total adalah
pendapatan yang diterima seluruhnya atau hasil
penjualan produk. Secara matematis
penerimaan total dapat dicari dengan rumus:
Ket :
P : Harga Produk
Q : Jumlah Produk
b. Penerimaan Rata-rata
Penerimaan rata-rata adalah
penerimaan perunit produk. Rumus penerimaan rata-
rata adalah:
AR
=
AR
= P
|
c. Penerimaan Marjinal
Penerimaan marjinal
adalah tambahan penerimaan karena adanya tambahan
penjualan produk. Rumus
penerimaan marjinal adalah:
MR =
|
Ket :
= total penerimaan setelah ada tambahan
= total penerimaan awal
d. Biaya Rata-rata
Biaya rata-rata
adalah biaya rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu
unit produk. Rumus biaya
rata-rata adalah:
AC =
|
e. Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah
tambahan biaya karena adanya penambahan jumlah
produksi. Rumus biaya
marjinal adalah :
MC =
|
Kelemahan Pasar Persaingan
Sempurna
a. Barang yang homogen
menyebabkan konsumen tidak banyak memiliki pilihan.
b. Hanya ada dalam kondisi
perekonomian ideal.
Ø Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
*
Pasar
Monopoli
a. Pengertian pasar Monopoli
Monopoli merupakan rangkaian dari kata mono dan polly yang berasal dari
bahasa Yunani dan berarti mono = satu dan polly = penjual
Jadi, pasar monopoli adalah pasar yang
didalamnya terdapat satu penjual dan
banyak pembeli dan barang yang
diperdagangkan homogen (sejenis).
b.
Ciri-ciri Pasar Monopoli
1) Terdapat satu penjual yang
menghadapi banyak pembeli.
2) Barang yang diperdagangkan satu
jenis dan tidak terdapat barang substitusi.
3) Tidak ada persaingan.
4) Adanya hambatan untuk masuk ke
dalam pasar monopoli.
c. Penyebab Timbulnya Pasar Monopoli
1. Adanya kekuatan negara melalui
undang-undang di negara sosialis dan negara
berkembang, menyebabkan keberadaan
negara dalam perekonomian sangat
vital.
2. Penggabungan
perusahaan-perusahaan yang ada. Seiring terjadi di negara-
negara liberal dimana swasta
begitu dominan dalam kegiatan ekonomi.
d. Kelebihan Pasar Monopoli
1. Keuntungan penjual cukup
tinggi.
2. Untuk produk yang menguasai
hajat hidup orang biasanya diatur pemerintah.
e. Kelemahan Pasar Monopoli
1. Pembeli tidak ada pilihan lain
untuk membeli barang.
2. Keuntungan hanya terpusat pada
satu perusahaan.
3. Terjadi eksploitasi pembeli.
* Pasar
Duopoli
a. Pengertian Pasar Duopoli
Pasar duopoli adalah pasar satu
jenis barang yang dikuasai dua kelompok
penjual/perusahaan pemasok.
b. Ciri-ciri Pasar Duopoli
1) Terdapat banyak pembeli dan dua
perusahaan pemasok.
2) Produk homogen atau berbeda
namun dengan satu standar tertentu.
3) Ada sedikit hambatan bagi
perusahaan ppendatang baru.
4) Penggunaan iklan sangat
intensif.
5) Antarkedua perusahaan produsen
saling ketergantungan.
* Pasar Monopolistik
a. Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah pasar
yang memiliki banyak pembeli dan beberapa
penjual yang menjual barang
sejenis namun dengan beberapa ciri khas untuk
masing-masing produsen.
Contohnya pasar perdaganngan
barang-barang otomotif di Indonesia oleh
produsen Jepang dan Eropa.
b.Ciri-ciri Pasar Monopolistik
1) Terdapat banyak penjual tetapi
tidak sebanyak dalam persaingan sempurna.
2) Terdapat diferensiasi
(perbedaan produk)
3) Penjual dapat mengendalikan
harga dalam tingkat tertentu.
4) Terdapat persaingan yang ketat
dalam kualitas dan iklan.
c. Kelebihan Pasar Monopolistik
1) Penjual tidak sebanyak pasar
persaingan sempurna
2) Memacu kreativitas produsen.
3) Pembeli tidak mudah berpindah
dari produk yang dipakai
d. Kelemahan Pasar Monopolistik
1) Biaya mahal untuk ke pasar
monopolistik.
2) Persaingan sangat berat.
* Pasar Monopsoni
a. Pengertian Pasar Monopsoni
Pasar Monopsoni merupakan
kebalikan dari pasar monopoli. Jika pasar
monopoli hanya terdapat satu
penjual, pada pasar monopsoni hanya terdapat satu
pembeli dan banyak penjual, dari
barang dagangan homogen.
b. Ciri-ciri Pasar Monopsoni
1) Terdapat satu pembeli
2) Terdapat banyak penjual
3) Barang yang diperdagangkan
homogen
4) Adanya hambatan bagi pembeli
baru untuk memasuki pasar.
c. Kelebihan Pasar Monopsoni
Harga jual produk cenderung
murah dan hal ini menguntungkan masyarakat
sebagai konsumen. Selain itu,
Persaingan antarprodusen mendorong jiwa
wirausaha bagi produsen, misalnya
dengan mengolah kembali produknya,
nelayan menjadikan ikan asin dari
ikan-ikan yang tidak laku dijual dalam keadaan
segar.
d. Kelemahan Pasar Monopsoni
1) adanya penyalahgunaan kekuatan
ekonomi.
2) Keadaan produsen pada posisi
yang lemah, yaitu sebagai price taker dan
pembeli tunggal.
3) adanya kesengajaan diantara
produsen dan pembeli.
BAB 6
PASAR FAKTOR PRODUKSI
Ø Peranan Pemerintah
Dalam Penentuan Harga Pasar
a.
Penetapan Harga Eceran
b. Penetapan Pajak
c. Pemberian Pajak
Ø Pasar
Faktor Produksi
Pasar Faktor Prroduksi adalah pasar
yang menjual faktor-faktor produksi.
Sedangkan Faktor Produksi adalah semua hal yang dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Faktor
produksi terdiri dari tenaga kerja, alam, modal, dan kewirausahaan.
A. Permintaan Dan Penawaran Faktor Produksi
Perminntaan faktor produksi dilakukan
perusahaan yang akan memproduksi
barang dengan mempertimbangkan
hal-hal berikut:
1. Mengamati keadaan pasar untuk
menentukan jens dan jumlah produk.
2. Menentukan jenis bahan baku yang
digunakan baik jenis, kualitas, harga dan
jumlah yang akan dibeli.
3. Menetukan tenaga kerja yang akan
digunakan beserta standar upah yang
ditetapkan.
4. Menentukan kapasitas produksi
untuk keuntungan maksimum.
Penawaran faktorr produksi adalah
jumlah dari faktor produksi, baik yang
berupa tenaga kerja, alam, modal
yang siap dijual pada periode tertentu.
B. Penggunaan Analisis Permintaan Produk
Analisis Permintaan produk
dapat berfungsi untuk mengestimasi jumlah
penjualan produk yang dihasilkan.
Analsis permintaan juga berkaitan dengan
faktor-faktor produksi yang akan
digunakan.
1. Sebagai dasar dalam
mengalokasikan faktor produksi
2. Menghitung hasil dan biaya faktor
produksi
C. Pasar Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam
didefinisikan sebagai semua kekayaan alam yang dapat
digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi alam merupakan faktor
produksi asli karena telah ada
sebagai anugerah Tuhan tanpa ada usaha manusia
dalam menciptakannya. Faktor
produksi alam terdiri atas tanah, air, udara, hewan,
tumbuhan, barang tambang, panas
bumi, dll.
Karakteristik tanah yang tidak
ada pada faktor produksi lain adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah yang tersedia tetap
2. Tidak dapat dipindahkan ke tempat
lain
3. Tidak ada biaya produksi tanah
D. Pasar Tenaga Kerja
1. Pembentukan Upah pada Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan harga berdasarkan
kekuatan permintaan dan penawaran.
Upah adalah balas jasa
tenaga kerja yang dapat dihitung berdasarkan jam
kerja ataupun unit hasil yang
dikerjakan.
Saat permintaan Tenaga
kerja meningkat, dan penawaran tenaga kerja tetap
atau turun, uapah akan naik.
Ketika penawaran tenaga kerja naik, dan
permintaan tetap atau bahkan
turun, maka tingkat upah pun akan turun.
2. Pemberian Upah pada Pasar
Monopoli
Pada pasar monopoli,
seperti halnya barang, tingkat upah tenaga kerja pun
demikian pula adanya. Interaksi
antara permintaan dan penawaran tidak mampu
mempengaruhi harga karena hanya
ada satu pihak yang mampu menguasai dan
mempengaruhi harga.
3. Teori Pemberian Upah
a. Teori upah alam
b. Teori upah besi
c. Teori upah kesusilaan
d. Teori pembedaan Upah
4. Sistem Penggajian
a. Sistem upah berdasarkan waktu
b. Sistem upah berdasarkan
satuan produk
c. Sistem penggajian berdasarkan
upah borongan
d. Sistem penggajian berdasarkan
indeks biaya hidup
e. Sistem penggajian dengan
premi
f. Sistem penggajian berdasarkan
skala penjualan
g. Sistem penggajian berdasarkan
partisipasi pekerja
h. Sistem penggajian berdasarkan
pemilikan saham
5. Syarat-syarat pemberian upah
a. Pekerja mengetahui dengan
jelas penentuan upah yang digunakan perusahaan
sehingga timbul keterbukaan.
b. Upah dibayarkan tepat waktu
c. Upah yang dibayarkan harus
adil
d. Wajar, tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah
e. Mencukupi kebutuhan minimum
pekerja beserta keluarganya.
E. Pasar Modal
Modal adalah sesuatu yang
bersifat tahan lama dan berguna sebagai input
kegiatan produksi.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya bunga modal
a. Risiko hilangnya modal
b. Permintaan dan penawaran
modal
c. Kondisi perekonomian
d. Campur tangan pemerintah
2. Teori bunga modal
a. Teori agio
b. Teori abstinence
c. Teori produktivitas
d. Teori likuiditas
F. Pasar kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan
kemampuan seseorang untuk mengelola faktor-
faktor produksi sehingga dapat
berjalan dan menghasilkan keuntungan.
Kewirausahaan sering disebut
pula dengan istilah entrepreneureship.
Pasar
kewirausahaan memang sulit untuk
diintifikasi karena masih jarang, berbeda
dengan pasar komoditi, pasar tenaga
kerja, maupun modal. Namun, yang paling
mudah kita lihat adalah permintaan
terhadap jasa konsultan manajemen. Disana
ada kemampuan kewirausahaan atau
manajerial yang ditawarkan kepada
perusahaan atau perorangan yang
membutuhkannya. Jasa konsultan akan memiliki
harga atau tarif yang tinggi bila
telah memiliki banyak pelanggan dan
pelanggannya mampu keluar dari
masalah dan memperoleh laba sesuai dengan
yang diinginkan.
Selain itu, daerah tempat usaha
juga mempengaruhi, seperti halnya tingkat gaji
akan dipengaruhi oleh tempat dan
daerah. Di daerah yang banyak terdapat
perusahaan atau daerah kaya akan sumber
daya biasanya standar biaya hidupnya
tinggi, sehingga harga jasa
konsultan pun relatif tinggi pula.